Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) dengan prioritas sejak lahir sampai usia 4 tahun. TPA merupakan program kesejahteraan anak yang dapat menyelenggarakan layanan PAUD secara terintegrasi dengan perawatan dan pengasuhan anak usia dini.
TPA memberikan layanan yang holistik dan integratif. Holistik berarti seluruh kebutuhan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang (kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan), dilayani dalam lembaga. Integratif berarti semua lembaga TPA melakukan kerjasama dengan lembaga mitra serta berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait (Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak, 2015).
Sobat PAUD, dari 205.320 total satuan PAUD di Indonesia, terdapat 2.676 TPA atau sekitar 0,013% (https://dapo.kemdikbud.go.id/sp tanggal 24 Oktober 2022). Dengan demikian, maka TPA ini menjadi salah satu alternatif bagi orang tua pekerja untuk menitipkan anaknya sepanjang hari.
Walaupun demikian, orang tua tetap memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan stimulasi tumbuh kembang anaknya. Dengan durasi penyelenggaraan layanan PAUD dari pagi sampai siang hari seperti di Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain, maupun Satuan PAUD Sejenis, maka permasalahan selanjutnya adalah langkah apa yang akan dilakukan oleh orang tua pekerja ini ketika anaknya pulang ke rumah?
Sebagian mungkin dapat menitipkan anaknya kepada pengasuh (babysitter) atau kepada keluarga lain seperti kakek, nenek, dsb. Tetapi juga ada orang tua yang akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan demi mengasuh anak mereka. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya sumber pendapatan rumah tangga. Pada akhirnya akan berimbas pada daya beli yang juga ikut menurun. Tak hanya itu bahkan berimbas pada penyediaan kualitas dan kuantitas asupan nutrisi maupun kesehatan anak. padahal hal tersebut menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini untuk dapat tumbuh dan kembang dengan opimal. Ketika kekurangan penyediaan kualitas tersebut terjadi di banyak rumah tangga, maka akibatnya adalah problema stunting akan menjadi ancaman nyata bagi anak usia dini yang ada ada keluarga tersebut.
SUMBER : PAUDPEDIA
Leave a Reply